Artidari kata"AVERUS" adalah Ibnu Rush . Ibnu Rush merupakan ulama dari Jawa yang cerdas dan rajin membaca. STM/SMK Negeri 1 Budi Utomo Jakarta sejarah boedoet Sejarah Singkat SMKN 1 JAKARTA Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Jakarta adalah sekolah teknik yang tergolong paling tua diantara sekolah teknik yang ada di Jakarta
0710-2013 20:46. Kaskus Addict Posts: 1,994. #1990. Quote: Original Posted By riendm :capede. anak jaman sekarang kelakuannya makin aneh-aneh aja. *padahal ane juga termasuk anak jaman sekarang*. mungkin perlu dibawa ke psikiater kali ya tu anak. ga takut. takutnya dibawa ke kamar mayat.
Isidari P9 waktu itu anak STM (baik Boedoet, KR maupun Israel), namun mereka tidak mengganggu penumpang P9 termasuk saya yang berseragam SMP. Read more ยป Dia menulis tentang "ayo kita menulis!!" saya mengutip beberapa kata dari tulisan tersebut.
CatatanEdy Supriatna - Suatu pagi di Jalan Budi Oetomo, seorang guru berdiri di pintu gerbang Sekolah Menengah Kejuruan Teknik (SMKT) - yang pada zaman 'doeloe' dikenal sebagai STM Boedi Oetomo (Boedoet) - dan nampak satu per satu siswa yang melintas mencium tangan guru bersangkutan.
. JAKARTA- STM Boedoet 145 bisa dikatakan adalah legenda ibukota dalam dunia pendidikan. Tidak hanya persoalan sejarahnya yang cukup panjang tapi juga karena menjadi satu ikon dalam dunia tawuran di pusat kota Jakarta. Oleh sebab itu kami akan membuat satu tulisan ringkas tentang STM Boedoet 145 dari beragam sumber di Internet. Di antara yang akan kami bahas adalah sejarah STM Boedoet, nama-nama basis STM Boedoet, dan prestasi saat ini. Dari kami mendapatkan bahwa sebenarnya dulu bukanlah bernama STM Boedoet 145, tapi lebih kepada Boedoet 58 Kemayoran. Hal ini karena mengikuti nama seri bus yang menuju ke sekolah di daerah Budi Utomo Jakarta Pusat. Persaudaraan pun kental karena berangkat bersama, sesak desakan bersama, dan lain sebagainya. Plus bersatu padu melawan yang menghadang perjalan ke sekolah. Dulu niatnya cukup mulia. Sehingga menjadi saudara. Namun hal ikonik ini kemudian menjelma menjadi Tawa 58, yang artinya taruhan nyawa bersama grup 58. Branding ini lahir salah satunya karena memang berbasis tawuran, maka menyebutnya dengan taruhan nyawa. Cukup mengkhawatirkan. Nama-nama Basis STM Boedoet Sebenarnya STM Boedoet 145 bukanlah nama sebuah sekolah, karena kalau Anda tanyakan ke Google pun tidak akan menemukan sekolah bermana ini. Ini adalah satu basis lingkungan sekolah. Kalau di Surabaya seperti sekolah komplek. Oleh sebab itu nama-nama basis STM Boedoet, yang kami maksud adalah nama-nama sekolah di antaranya adalah SMUN 1, SMKN 1, SMKN 5, SMK PGRI 4 dan 5. Beberapa nama sekolah sudah berganti. Seperti SMKN 5 menjadi SMKN 4 Cakung. Inilah satu lingkungan yang dikenal dengan nama sekolah Boedoet Jakarta. Budaya Tawuran STM Ibu Kota Entah kenapa nama sekolah Boedoet dikenal sebagai sekolah dengan budaya tawuran sejak dulu kala. Jika mendengar nama STM Boedoet 145, yang terbayang adalah tawuran. Bahkan graffiti juga sering nampang nama Boedoet. Dari diketahui bahwa sudah sejak dekade 1980-an STM Boedoet 145 terlibat bentrokan besar. Tepatnya sekitar 1989 di mana justru bentrok dengan tetangga sendiri yaitu SMAN 1. Kerusuhan ini sampai merusak bangunan sekolah dan lainnya. Bahkan banyak berjatuhan korban. Bahkan di tahun 1996, dari blog alfianfikriaziz disebutkan, ada agenda perpisahan STM 1 Boedoet yang terletak di Cilacap Jawa Tengah. Ajaib, mereka ribu justru dengan warga perkampungan, pulangnya sekolah Boedoet Jakarta ini justru dikawal pasukan lengkap. Ikon sekolah Boedoet Jakarta menjadi basisnya tawuran justru sebuah gengsi untuk sekolah lain. Kalau ingin tawuran, lawanlah STM Boedoet. Bisa melawan saja sudah bagus, apalagi mengalahkan. Sebaliknya, sebuah gengsi di STM Boedoet 145 jika melawan sekolah yang tidak punya riwayat tawuran. Seperti turun kelas. Gengsi antar sekolah inilah yang mungkin menjadi bumbu sedap tawuran dari dulu hingga tersisa puing-puingnya di masa kini. STM Boedoet Sekarang Namun STM Boedoet sekarang sudah berubah. Mungkin karena berpikir, masa dari zaman sebelum masehi hingga zaman reformasi tawuran tidak pernah berhenti. Maka STM Boedoet sekarang sudah berbenah. STM Boedoet 145 kini lebih merujuk kepada SMKN 1 Jakarta Pusat. Pemerintah sadar jika letaknya yang strategis, yaitu dekat dengan istana, tidak elok untuk menjadi basis legenda tawuran di ibukota Jakarta. Justru sebaliknya harus menjadi langkah awal prestasi SMK di Indonesia. STM Boedoet sekarang yang berbenah berawal dari langkah cukup berani pemerintah di tahun 2009. Saat itu kementerian pendidikan menjadikan SMKN 1 Jakarta, atau STM Boedoet Jakarta sebagai sekolah RSBI, rintisan sekolah bertaraf internasional. Tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan ini. Dengan sokongan penuh dari pemerintah, dan letaknya yang tetangga istana, maka mulai 2010 sekolah Boedoet Jakarta ini berkembang pesat, baik dari aspek pendidikan, bangunan, hingga fasilitas. Bukti paling kongkrit adalah perkembangan jurusan. Jurusan SMKN 1 Jakarta Jurusan SMKN 1 Boedoet Jakarta tidak lagi seperti era STM Boedoet 145. Berkembang dengan jurusan-jursan terbaik yang paling dibutuhkan masyarakat. Desain Permodelan dan Informasi Bangunan Bisnis Konstruksi dan Properti Teknik Komputer Jaringan Sistem Informatika Jaringan dan Aplikasi 4 tahun Multimedia Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Permesinan Teknik Perancangan dan Gambar Mesin Teknik Kendaraan Ringan Teknik Tenaga Listrik 4 tahun Oleh sebab itu STM Boedoet 145 dulu bukanlah SMKN 1 Jakarta Pusat sekarang, atau yang dikenal dengan STM Boedoet Jakarta Pusat. Bahkan dari sekolah ini justru terlibat dalam program mesin mobil Kiat Esemka yang populer di era Jokowi. Menurut kami era sekarang bukan lagi era dulu yang memang tawuran menjadi budaya mendarah daging, sekarang tawuran justru populer di game-game besar seperti Mobile Legend dan lain sebagainya. Kasihan juga orang tua era sekarang yang mungkin dulu tahu betul bagaimana era legenda STM Boedoet 145.
Jakarta - Acara Reuni Akbar SMA Negeri 1 Jakarta Boedoet sukses digelar dengan suguhan penampilan nama-nama besar seperti Deddy Dhukun, Fariz RM, Project Pop, Iwa K, RAN hingga Nona Ria. Namun demikian, Swastoe, paduan suara alumni Boedoet, mampu mencuri perhatian. Mereka memberi efek kejut dengan aksi panggung dan lagu-lagu pilihan yang mereka berkesempatan mewawancarai Ketua Dewan Pembina Swastoe, Puti Guntur Soekarno, di kediamannya di daerah Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu 7/6/2023. Hari itu kebetulan bertepatan dengan satu tahun berdirinya Swastoe. Dia antusias menceritakan persiapan hingga aksi panggung Swastoe di Reuni Akbar X Boedoet Reuni Akbar X Boedoet yang diselenggarakan di SMAN 1 Boedoet Jakarta, Sabtu 20/5 lalu masih segar di ingatan Puti. Swastoe secara apik membawakan sederet lagu-lagu Indonesia maupun mancanegara yang dikemas dalam beberapa segmen. Aksi panggung Swastoe dibuka dengan menyanyikan 'Mars Boedi Oetomo' dengan aransemen gregorian yang megah, gubahan Trias Anugerah. Setelahnya mereka mengajak peserta reuni akbar bernostalgia dengan membawakan medley lagu kenangan bertema sekolah hingga lagu-lagu hits milik diva musik berlanjut dengan aksi Swastoe menghadirkan rapper Iwa K yang membawakan lagu hitsnya 'Bebas' dan 'Malam Indah'. Para alumni Boedoet lintas angkatan larut bernyanyi dan berjoget bersama dalam reuni akbar yang mengangkat tema 'Bahagianya Kita' juga disambut meriah saat membawakan lagu-lagu hits milik Queen. Konduktor Agus Yuwono tampil energik mengawal Swastoe menyanyikan lagu 'We Are The Champion', 'Somebody to Love' hingga 'Bohemian Rhapsody'. Aksi panggung mereka ditutup sempurna dengan tembang disko milik Bee Gees, ABBA, hingga Earth Wind & diganjar tepuk tangan meriah dari peserta reuni akbar saat menutup aksinya dengan lagu ' karya kolaborasi Diskoria, Laleilmanino dan Eva Celia. Mereka membawakan tembang populer itu bersama seluruh pengisi mengaku beryukur dan bahagia Swastoe mendapat sambutan meriah dalam Reuni Akbar X Boedoet. Dia mengatakan para anggota Swastoe mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga sepenuhnya untuk memberikan penampilan terbaik. Selain kostum, lagu-lagu yang dibawakan pun mereka persiapkan secara Akbar X Boedoet Jakarta sukses digelar Foto dok ist"Kemarin tema kami, lagu-lagu yang kami bawakan, memang genrenya berbagai segmen ya, jadi ada yang tahun 80-an, 90-an kemudian juga ada segmen yang tahun Karena kita lihat kan ini reuni, artinya dari berbagai segmentasi usia datang ke Boedoet. Jadi kami sengaja menampilkan lagu-lagu yang memang dari genre berbagai tahun," kata sosok yang juga pengarah seni di Swastoe mengatakan dirinya mengambil posisi di tengah-tengah penonton untuk merasakan langsung atmosfer saat Swastoe tampil. Dia bersyukur Swastoe tampil maksimal lewat kostum, koreografi, dan lagu-lagu yang dibawakan."Karena saya kebetulan juga sebagai pengarah seni, ya tentunya saya harus melihat dalam satu point of view yang semua saya bisa lihat, baik dari sisi penampilan, suara mereka, koreografi mereka, kemudian juga tata panggung, lightning, multimedia. Ini kan seni pertunjukan, jadi semua harus saya bisa lihat," katanya."Sebelum mereka tampil pun saya percaya bahwa Swastoe akan membuat satu apa ya, satu efek kejut gitu ya, efek kejut untuk reuni akbar ini, karena memang sudah kami persiapkan dengan baik. Kami juga percaya bahwa aransemen musiknya juga bisa membawa emosi dari teman-teman alumni yang hadir pada saat itu dan memang saya lihat itu semua terbawa dari mulai segmen pertama kami keluar sampai segmen terakhir," meriah Reuni Akbar X Boedoet Jakarta Foto dok istSuksesnya penampilan Swastoe juga tidak lepas dari sosok Febriansyah, alumni Boedoet Jakarta. Febri yang didapuk menjadi ketua perlengkapan mengaku mempersiapkan panggung dengan sound system dan tata cahaya terbaik, agar Reuni Akbar X Boedoet Jakarta ini memberi kesan bagi para alumni yang hadir."Kita all out dengan memberikan sound system, lightning dan multimedia terbaik agar seluruh penampil bisa maksimal di atas panggung membawakan karyanya, termasuk Swastoe. Kami ingin semua alumni yang hadir bahagia, sesuai tema reuni akbar kali ini yakni 'Bahagianya Kita'," kata Febri yang mendampingi Puti dan juga Trisni Puspitaningtyas sebagai Reuni Akbar X Boedoet Jakarta dalam sesi Keras di Balik Wujudkan Momen Bahagianya KitaSuksesnya Reuni Akbar X Boedoet Jakarta juga tidak lepas dari kerja keras Trisni Puspitaningtyas dan seluruh panitia yang terlibat. Trisni yang menjadi Ketua Panitia mengaku bersyukur tujuannya tercapai."Jadi kita nggak sia-sia bekerja keras untuk menyenangkan orang. Itu kenapa makanya saya memberi judul 'Bahagianya Kita'. Itu sudah menjadi cita-cita dari awal," suka duka mengerjakan proyek besar Reuni Akbar ini, Trisni mantap menjawab bahwa tidak ada duka yang dia rasakan. Dia merasa antusias dan senang mengerjakannya, meski diakuinya tidak mudah menyatukan panitia yang terdiri dari lintas satu kunci keberhasilan Trisni menyatukan panitia dari lintas angkatan adalah komunikasi dan ketegasan. Dengan komunikasi yang baik dan adanya ketegasan, visi-misinya bisa tercapai."Jadi saya hampir tiap hari itu komunikasi, apalagi sama Trans Media, itu sangat membantu. Jadi karena saya pikir pekerjaan ini besar, jadi saya harus kenal baik. Alhamdulillahnya Pak Febri membolehkan teman-teman dari Trans Media bertemu sama saya hampir tiap hari," ujarnya."Alhamdulillahnya saya kalau soal konser ini, saya sudah jalanin 14 tahun ya karena kebetulan saya juga di bidang itu. Jadi mereka pun tau apa yang saya omong, apa yang saya mau. Gampang jadinya. Jadi nggak ada dukanya, suka aja," dari itu, Trisni mengaku bersyukur Chairul Tanjung CT sebagai Ketua Umum IKA Boedoet membebaskannya dalam menentukan konsep acara reuni akbar ini. Dengan adanya legitimasi itu, dia lebih percaya diri dalam bereksplorasi, termasuk menentukan siapa-siapa saja yang akan tampil di panggung hiburan, dan menentukan lagu-lagu apa yang Boedoet dari kiri ke kanan Febriansyah, Trisni, Puti, dan Billy Foto dok istKeputusan Trisni memasukkan nama-nama besar seperti Deddy Dhukun, Fariz RM, Project Pop, Iwa K, RAN hingga Nona Ria sukses membuat Reuni Akbar X Boedoet dipenuhi kegembiraan. Alumni Boedoet lintas angkatan terhibur, bernostalgia dengan pengisi acara di era mereka juga secara khusus mengapresiasi penampilan Swastoe, paduan suara alumni Boedoet, yang berhasil membuat peserta reuni akbar tidak beranjak dari lokasi hingga akhir acara."Swastoe kalau nggak sekeren itu, saya nggak mau. Ini karena keren, keren banget. Swastoe itu luar biasa," merasa terharu ada hampir 10 ribu alumni Boedoet lintas angkatan yang hadir dalam acara reuni akbar tersebut. Dia meminta maaf jika dirasa masih ada kekurangan terkait penyelenggaraan acara."Mudah-mudahan penyelenggaraan berikutnya lebih bagus lagi," Video 'Cerita di Balik Aksi Memukau Swastoe'[GambasVideo 20detik] hri/tor
SEJARAH PANJANG STM STM BOEDOET SMU 1,SMKN 1,SMKN 5,SMK PGRI 4, SMK PGRI 5 DAHULU NYA Selayang Pandang Boedoet Basis 58 KemayoranNAMA BOEDOET 58 KEMAYORAN BOEDOET BASIS 58 Kemayoran merupakan salah satu Basis BOEDOET yang didalamnye terdiri dari SMUN 1, SMKN 1, SMKN 5 sekarang SMKN 4 Cakung-Cilincing, SMK PGRI 4 dan SMK PGRI 5 saat ini hanya tinggal bertahan SMK PGRI 5 yang kemudian namanya berubah menjadi STM PGRI 11 dan letaknya bersebelahan dengan SMKN 4. Terbentuknye basis terjadi begitu aje yang di ambil dari nomor BUS PPD 58 tujuan ke sekolah atas rasa persaudaraan satu sekolah dan satu wilayah yang sangat kuat untuk mengahadang musuh yang menggangu perjalanan ke sekolah dan pulang.. RUTE KEMAYORAN - PASARBARU - BUDI UTOMO Rutenye sendiri, dari mulai Sunter Bendungan Dempet dan sekitarnye - Sumur Batu - Bendungan Jago - H. Jiung ampe Utan Panjang. Malah belakangan tahun2 1997-an, terdengar juga Boedoet Train Kemayoran pelajar2 Boedoet yang kebetulan tinggal didaerah Stasiun Kemayoran. Nah, dari jalur atawa rute ini juga, terdapat sekolah-sekolah maupun kampungan yang menjadi musuh-musuhnye Boedoet Kemayoran. Sebut aje misalnye STM PONCOL Sumur Batu, STM Bahariwan yang nongkrong di H. Jiung, SMU Taman Siswa Garuda, SMU 10 ato SMU 20 kalo ketemu pas lagi dijalan, Kampungan H. Jiung dll ane sendiri sampe lupa !. Tapi itu dulu, gak tau deh sekarang !!! Semoga aje kagak lagi ye ? Kasian Orangtue bro ! ICON BASIS 58 Era awal 90an, Boedoet Kemayoran dikenal dengan nama TAWA 58, yang artinye Tarohan Nyawa suerreeem beuud yak? yang maknanye mau menang ape kalah dalam tawuran...yang penting ketawa tettteeeuup ! Hah..Hah..Hah... Menurut informasi dari sdr. Andrey Modric ato nama bekennye Bang Doel Alumni STM PGRI 4 '94/95 yang kasi nama ini Bang Gerry ma Bang Lupus, keduanye alumni 92/93 semoga aje mereka bisa liat catatan ini... Kagak tau asal n sebabnye kenape, diakhir taon 90an nama TAWA malah berubah menjadi LOT Legend Of Tawa tapi yang penting soal nama itu kagak masalah, yang utama adalah semangat dan kekompakan yang gak akan boleh berubah, betul tidaaak ? DAHULU, HARI INI DAN MASA DEPAN Dahulu kita memang dikenal biang rusuh, sebagai biangkeroknye tawuran sekolah di Ibukota. Coba aje sesekali melihat grafiti atau corat-coret di bus, halte bus atau dinding-dinding gedung oleh para pelajar. Salah satu kata populer yang sering tertulis adalah "Boedoet". Biasanya warga Jakarta sudah mengerti kalau yang dimaksudkan adalah Boedi Oetomo, nama sebuah sekolah kejuruan di Jakarta Pusat. Malah bukan hanya di Jakarta saja, tapi sampai ke luar kota bahkan sampai di luar negeri beneran nich, kagak bo'ong ane ! bahkan di awal 1990-an hingga awal 2000-an adalah masa2 kejayaan Boedoet bersamaan dengan maraknya perkelahian massal antarpelajar yang lebih populer dengan tawuran. Nama Boedoet, seolah menjadi musuh bersama di kancah percaturan tawuran pelajar. Di mana pun terjadi tawuran, nama Boedoet hampir selalu disebut. Entah itu di Jl Gunungsahari, Kramat Raya, Salemba, Diponegoro, Matraman, Pramuka, Pemuda, Sudirman, Dewi Sartika, Letjen Soeprapto, Perintis Kemerdekaan, dan sejumlah ruas jalan lain di pelosok Jakarta dan kota lain di Indonesia sebut aje misalnye, pada saat perpisahan STM 1 Boedoet th 1996 di Cilacap Jawa Tengah..abang2 kite ini malah ribut ma perkampungan sana n pulangnya pake dikawal pasukan lengkap lagi !. Nah pertanyannye sekarang, ape kite masih mau kayak dulu lagi ? Sekolah pulang pergi selalu dagdigdug...Ane jadi inget kata2 salahsatu tokoh dalam film Trainspotting "LIFE IS CHANGE, MUSIC IS CHANGE AND SEX IS CHANGE ! " Zaman telah berubah brooo ! Hari ini dan di masa datang, gaye Boedoet boleh beda, tapi semangat n kekompakan nyang kagak boleh pudar...Semoga aje lewat adanya FB ini menjadikan forum silaturahmi bagi anak STM/SMA Boedoet sebagai ajang kangen2an, sebagai inspirasi atau sekedar mencari sesuatu yang lebih baik untuk kehidupan kedepannya. Kutipan puisi dari Bang Pedro Corneles Boedoetbrotherhood "Boedoet! adalah satu keluarga besar yang solid yang pernah ada di muka bumi ini. Sampai-sampai kita pernah tak rela untuk mengangkat kedua kaki kita, pernah menangis karena harus melepas eratnya genggaman simpul tangan teman-teman kita ataupun pernah tak kuasa untuk membungkam mulut kita sendiri dengan yel-yel โHidup Boedoet!โ Kita adalah satu keluarga besar, keluarga besar Komunitas Boedoet. Sepenggal nama yang tidak akan pernah pudar oleh zaman, tidak akan pernah runtuh oleh perbedaan-perbedaan ras atau ideologi manapun, kemarin, sekarang atau sampai kapanpun. Kedamaian, Persahabatan dan Kesetiakawanan Peace, Friendship and Solidarity ternyata adalah makna dari sepenggal nama indah itu"... โHidup Boedoet!โ
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID koauErQBdYnpdm22RR9ZD_2IAqo4JCVc0GBmGFAIp8o8yxqWLkBT7g==
kata kata stm boedoet